Tim Arjuna TMO EV UGM berhasil membawa pulang sejumlah pencapaian yang membanggakan setelah berlaga dalam kompetisi otomotif berskala internasional FSAE-Japan 2019 yang telah dilaksanakan pada 27-31 Agustus 2019 silam di Ecopa Stadium, Shizouka Perfecture, Jepang.
Tahun ini merupakan tahun kedua bagi Tim Arjuna TMO EV UGM untuk mengikuti kompetisi internasional serupa dan dapat menunjukan di mata dunia bahwa tim mahasiswa dari Indonesia mampu untuk bersaing dengan negara-negara lain terutama dalam pengembangan teknologi mobil ramah lingkungan.
Kompetisi FSAE Japan 2019 ini merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh SAE International (Society Automotive Engineer). FSAE Japan mengusung penerapan Monozukuri Skill dimana mahasiswa mendesain, merancang dan membangun sendiri mobil Formula. Kompetisi ini dibagi menjadi dua kelas yakni ICV (Internal Combustion Vehicle) dan EV (Electric Vehicle). Ada 2 aspek yang menjadi penilaian utama dari kompetisi ini yakni aspek dinamis dan aspek statik.
Adapun, pencapaian yang berhasil dicapai oleh Tim Arjuna TMO EV UGM, diantaranya Top 3 Best Business Presentation for EV Class, Top 15 Overall Result for EV Class dari 27 Tim EV yang berlaga, dan First Finisher of Technical Inspection from Indonesia EV Team. Dari segi teknis, Tim Arjuna melalui tahapan terjauh dibanding tim EV dari Indonesia lainnya. Sejauh ini hanya Tim Arjuna yang berhasil lolos dalam tahapan technical inspection dibanding tim EV lain dari Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa kerja keras dan tekad yang kuat membuat Tim Arjuna berhasil menaklukan inspeksi yang terkenal sulit itu.Ketua Tim Arjuna TMO EV UGM, Ariestyan Darmawan, menyampaikan timnya telah melakukan perkembangan yang cukup baik dibandingkan kompetisi sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari kerja keras anggota tim yang berdedikasi penuh untuk dapat merancang dan membangun mobil dengan performa yang baik.
Kedepannya Tim Arjuna TMO EV UGM bertekad untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan pada teknologi mobil listriknya sehingga dapat meraih hasil yang maksimal dan tentunya lebih baik dari tahun ke tahun pada kompetisi berikutnya. “Dari pengalaman kompetisi yang diikuti tahun ini, kami banyak belajar mengenai manajemen waktu yang baik saat perlombaan. Bagaimana bisa memaksimalkan total waktu 4 hari lomba untuk bisa lolos di semua rangkaian event. Selain itu, kami juga banyak belajar dan bertukar ilmu dengan tim lain dari seluruh dunia mengenai teknologi mobil yang dikembangkan. Tentunya pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi tim untuk dapat menyusun strategi dan melakukan improvement dengan lebih baik lagi, sehingga kedepannya bias tampil dengan lebih prima” ujar Aries selaku ketua tim. Harapannya teknologi karya anak bangsa khususnya teknologi mobil listrik yang diusung oleh Tim ARJUNA TMO EV UGM ini bisa sejajar dengan teknologi dari negara lain dan semakin membuktikan kemampuan generasi muda Indonesia di mata internasional.